Minggu, 13 Februari 2011

takkan cair


Ini adalah sajak rindu
Sajak yang akan mampu
memuat bongkahan rindu
yang takkan menjadi cair

karena belakangan
jari tak mampu meraba raga mu
mata tak mampu membaca bayang mu
telinga tak mampu menangkap suara mu
hidung tak mampu menyentuh aroma mu

ini adalah sajak rindu
sajak yang mampu
memuat bongkahan rindu
yang takkan menjadi cair

bahwa aku merindukanmu




*22:06_23.21.2011
Ruang sepi yang masih pekat kerinduan_lemah

hiburan?

Apa kata-kata yg kau ucap hanya sebuah hiburan?

Kau bilang kau mengerti,
tapi kelakuanmu seperti orang yg tdk mengerti.
Kau blang kau merasakan,
tapi kau bertingkah laku seperti tdk merasakan.
Kau blang kau paham,
tapi sepertinya kau salah memahaminya.

Apa kata-kata
aku mengerti,
aku merasakan,
aku paham,
hanya sebuah hiburan!?


08:01
07-11-2010

Maaf

Bila kau ragu padaku
Lebih baik menjauh 
Atau aku yang harus menjauh?
Memang terkadang aku yg membuatmu ragu
Bahkan sering
Maaf...

Terkadang bingung dengan diri sendiri
Entah kenapa diri ini seperti ini
Terkadang bingung dengan apa yg harus diperbuat
Jadi hanya diam dan ditertawakan seperti orang bodoh
Tapi tak apa, mungkin itu memang kenyataan
Hanya diam dan di tertawakan
maaf...

Maafkan diri yang seperti ini
Terserah kau mau memaknai apa untuk kata Maaf dilembar ini
Karena hanya kata maaf yang dapat tertulis di lembar ini
Sekali lagi hanya kata maaf yang dapat tertulis.

27 okt

kuharap tak lama (IIII)

mawar berduri yg kini enggan ku sentuh,
perlahan mulai menghilang,

terkadang kesal pada vas yg tak pernah kutahu,
memang tak ingin kutahu,
ingin kulihat vas itu pecah, 
hancur,
lebur,
jd debu,
tertiup angin,
hilang.
tp kurasa jahat.

Kapan itu terjadi?

Tapi kupikir tidak,
apa yg akan menjadi wadah'a lagi,
bila sang vas pecah.

Itu akan merusak mawar,
lunglay,
layu,
hilang merahnya,
gugur kelopaknya.

Jangan.
Itu akan membuatnya sakit.

Senyum ikhlas yg lama takterlihat,
akan hilang untuk waktu yg tak sebentar.

kuharap tak lama (III)

mawar berduri yg kini enggan ku sentuh,
perlahan mulai menghilang,

terkadang kesal pada vas yg tak pernah kutahu,
memang tak ingin kutahu,
ingin kulihat vas itu pecah, 
hancur,
lebur,
jd debu,
tertiup angin,
hilang.
tp kurasa jahat.

Kapan itu terjadi?

Tapi kupikir tidak,
apa yg akan menjadi wadah'a lagi,
bila sang vas pecah.

Itu akan merusak mawar,
lunglay,
layu,
hilang merahnya,
gugur kelopaknya.

Jangan.
Itu akan membuatnya sakit.

Senyum ikhlas yg lama takterlihat,
akan hilang untuk waktu yg tak sebentar.

kuharap tak lama (II)

Sepertinya vas yg ia pilih cocok,
hal yg wajar. .
karena katanya butuh waktu ratusan jam 
untuk meyakinkan ia berani menetap dlm vas itu
walaupun tidak penuh.

Ia tak tak pernah menoleh lg,
hanya sesekali,
itupun bila ku sentuh,
tanpa senyum.

Tapi kini menyentuhnya membuat aku enggan,
mungkin risih,
duri2 yg dahulu halus
kini lebih terasa tajam, 
membuat malas atau takut mebuat luka?
Entahlah.

Semoga malas tidak berkelanjutan,
dan luka tak bernaung,
agar lagi aku menyentuhnya
dengan senyum. :)

kuharap tak lama

Mawar yang ku perhatikan selama ini
malam kemarin ternyata telah di petik oleh orang lain.,
orang yang tidak ku kenal.,
Orang yang mungkin tidak lebih dulu kenal dengan mawar itu di banding aku.,
dan tadi pagi baru ku tau..

Aku tidak sedih,
dan tidak ingin terluka,
karena sebuah luka adalah pupuk subur
untuk sebenih benci, 
karena sebuah luka cukup tajam
untuk sebuah ikatan.

Aku berharap,
agar mawar itu terletak pada vas nya yg tepat,
agar ia lebih indah
oleh senyum nya..

Langit ku

ku lihat LangitMu selalu cerah,
menampakkan birunya disaat pagi hingga senja,
memperlihatkan indahnya bintang dan bulan di waktu malam
(meski tak selalu ada bintang dan bulan disaat langit gelap)

mungkin hanya saat musim hujan
langitMu tak seperti biasa,
kelabu, bahkan terkadang pagi tak tampak karena mendung yg sangat,
tapi itu hanya terkadang saja.

Sedangkan langitku,
apa langitku? 
Mungkin jika aku punya langit,
pasti langitku kebalikan dari langitMu,
bukan hanya saat musim hujan langitku terlihat gelap,
musim lainpun jika ada pasti akan sama,
akan gelap tanpa mengenal musim,
baik kemarau, semi, gugur, atau apapun nama musimnya.

Suatu hari nanti,
di langitku,
aku ingin awan ditiadakan,
agar cerahnya selalu terlihat.

Tapi itu jika aku punya langit.

. . .

Matahari hanya menyapa sesaat hari ini,
Uap air bumi menutupinya tanpa celah,
Membuat suasana syahdu tanpa panas sang mpunya siang.

Ku kira air langit akan mengguyur bumi mlam ini,
Membasahi jalan membuat cahaya penerangnya menantul,
Membuat genangan yang tak berguna.

Langit malam bertambah gelap,
Masih tertutup uap air bumi yg tak kunjung pergi,
Membuat krikil langit tak terlihat oleh indra,
membuat sang bulan hilang dr peredaran mata.

Hingga diri ini ingin terlelap menghapus lelah,
Langit tak sedikitpun meneteskan airnya.

Karena Sebuah Surat

Membacanya membuatku sedikit iri,
Iri akan sesuatu yang belum ku punya
Iri menjadi seseorang yang menerimanya
Iri memiliki si penulis yang belum lama ku kenal


Ia cantik
Cantik karena hebat
Cantik karena kuat
Cantik karena setia
Cantik karena . . . 
karena sesuatu yg belum ku tahu untuk saat ini!?

Mungkinkah si penulis mau membuatkan 1 yang seperti itu untukku?

Tapi tidak,
aku tak ingin yang sama seperti itu.

Aku ingin sebuah tulisan yang baru,
Yang belum pernah kau terbit kan untuk siapapun
Yang belum pernah kau berikan untuk siapapun
Yang belum pernah kau ungkapkan untuk siapapun 

yang Khusus hanya untuk Ku. . .


Sumber Artha
15 juli '10 19:45

Hidupku

Di siang yang panas terik
Aku ingin kau paham
Bahwa aku selalu menyanjungmu
Dengan segala sesuatunya yang tidak akan kau pahami


Di setiap malam
Aku ingin kau mengerti
Bahwa aku menyukaimu 
Dengan segala sesuatunya yang tidak dapat kau mengertia


Dan di suatu pagi nanti
Aku ingin kau tahu 
Bahwa aku Mencintaimu
Dengan Segala sesuatunya 
Yang tidak akan kau dan aku tahu

Dan itu akan berlangsung hingga sang hari habis dan ajalku tiba







*juli 2010
kini untuknya

Hari ke-15

Aku ingin berkata
Tapi otak tak dapat menyusun kata
Mulut tak dapat mengucap kata
Hati tak berkehendak untuk berkata


Ingin aku menyusun cerita
Tapi otak tak ingin membuka hari itu lagi
Hanya kegalauan 
yang akan muncul bila mengingatnya


untung ada mereka yang tidak menghiburku
tidak bertanya padaku
atau mungkin tidak tahu hal yang menimpaku
tapi mereka tetap ada di dekatku


hari ke 15 
mungkin takkan terlupa
haha





*18 april

Setapak

jalan setapak yang kulalui kini, 
sedang banyak rintangan,
langkahpun semakin berat,
membuat ingin merangkak.

lelah rasanya diri ini,
menyusuri jalan yang,
belum terlihat ujungnya.

mataharipun kini, 
membuat rumput hijau
menjadi coklat.

rasanya sekarang 
begitu hampa,
ingin diriku beristirahat
sejenak,
meski hanya sejenak.

mengumpulkan tenaga
untuk melewati tikungan
yang terbentang
agar dapat kulalui semua.

entahlah

kenapa kebahagiaan ini tak membawa tawa
ingin ku jemput tawa agar ia menemaniku
untuk menghapus sesuatu yang menahan rasa
rasa yang tiada terperi

akankah ini berakhir??


waktu yang akan menjawabnya....






*awal tahun '10

malam pertengahan desember

malam yang sunyi
tiada bulan ataupun bintang-bintang,
untuk menemani hati yang tengah 
termenung sendiri,
entah apa yang dipikirkan?
tak dapat terucap di mulut.

langit yang tertutup awan kelam,
yang mengalir beriringan mengikuti arah angin,
angin yang lembut,
yang dapat menyeka kesedihan di hati.

betapa menyenangkannya jadi awan,
tak kenal dengan susah, masalah ataupun lainnya,
ia mengisi harinya hanya dengan menghiasi langit,
ia leluasa mengarungi langit,
langit yang masih menyimpan milyaran rahasia,
langit ampat para manusia menggantungkan citi-citanya.

bisakah aku seperti itu?

meski ingin, pasti takkan bisa,
mungkin itu jawaban yang akan muncul..







*2009

Pikiran Seorang Anak

kehidupan selalu berjalan
di isi dengan berbagai kegiatan
ada yang susah hingga tak makan
ada yang mudah bagai membalik telapak tangan.

hidup ini tak seindah mereka
yang selalu penuh dengan tawa
hidup ini tak seindah mereka
keadaan susah jarang menghampirinya.

hidupku
entah apa hidupku...

akankah terus bertahan seperti ini?

semoga semua ini hanya mimpi
mimpi yang tiada berkelanjutan....







*sangant dini

Untuk yang Tercinta . . .

kau. . .
kau yang selalu ada di hari-hariku,
kau yang rela merawatku,
sejak aku kecil hingga saat ini.

kau. . .
kau yang dengan sabar melihat kenakalan-kenakalanku,
kau yang mengerti akan kebutuhanku,
meski terkadang tak terpenuhi,
tapi aku tetap sayang padamu,
akan selalu sayang padamu,
seperti kau menyayangiku.

kau. . .
kau seorang yang ku banggakan,
yang setiap saat akan ku banggakan.

mungkin saat ini
aku belum bisa kau banggakan,
tapi suatu saat nanti,
aku akan membuatmu bangga,
bahwa kau adalah ibuku.

semoga cita-citaku yang masih samar
dapat terwujud,
untuk kebanggaanmu terhadap ku.

mungkin aku bukan tipe anak
yang biasa mengapresiasikan cintaku secara lisan,
langsung kepadamu.

tapi,
tulisan ini khusus kubuat untukmu. . .







*hari ibu 2009

Sabtu, 12 Februari 2011

subuh berkumandang

jam bedetak,
hening,
azhan berkumandang.

baru kusadar,
malam ini aku tak bisa memimpikanmu.




*07:15
teringat sebuah waktu

Bait Terakhir

Butuhmu akanku
tak se-butuhku akanmu

ku akan butuhmu selalu
dan mungkin
mu tak akan butuhku selalu

kebutuhanku akanmu
tak se-kebutuhanmu akanku

aku butuhkan kamu!
Kamu butuhkan aku?

Mungkin
aku yang lebih membutuhkanmu
bukan
kamu yang lebih membutuhkanku

aku butuh kamu!
Apa kamu butuh aku??



00:02_22.12.2010
*malamsibuk

Diskusi Ruang Gelap


Aku masih punya rasa yang gak kamu ketahui,
dan yang selama ini kamu remehkan.Aku msh pny rasa
buat kamu
walau entah seberapa besar.

Jika kita andaikan
rasa itu adalah sebuah gedung bertingkat,
tingkat berapa rasa itu??

Ibarat gedung itu ada 10 lantai,
masih di 7,5 lantai.

:) semoga meningkat
seiring berjalannya waktu.
Kalaupun tidak naik
semoga tidak akan turun..

Amin.Tapi ya tetap tidak akan..

Dan jawabanmu mematikan pembicaraan ini.


(19:32 Kam 30/12/2010)
T.R *nyamuk dan orang yang tak tahu jadi saksi perbincangan ini

Mungkin Suatu Waktu

Hanya secangkir kopi,
mungkin tak berarti apaapa
jika tukang yang membuatnya.

Tapi kopi itu akan berarti beda
jika tangan mungil yang selalu menyampaikan sebuah sayang
kepada lengan yang menjadikannya biru
yang membuatkannya
untuk yang punya bahu.

Entah kenapa
malam ini ingin sekali
kopi buatan mu!?


Bekasi 2januari2010
*gelap.sepi.hangat

Tak Seperti Lagu

Rinai malam ini
tak bisa menahanmu untuk sejenak
saja berdua denganku,
kau pergi untuk menunggunya, dan aku sendiri menuliskan ini.





20.12.2010_21:39
*sendiri merenung_beair mata

Mimpi tukar Nyawa

tuhan
rinduku memuncak saat ini
ingin aku terlelap
dan memimpikannya
setelah itu
aku rela untuk tidak melihat dunia lagi.





(11:20 Mg 09/01/2011)
*berlebihan memang, tapi itu yang tepikir

namanya yang lagi menjadi sumber

Namamu lagi sumber tulisan ini
Untuk menyampaikan rindu yang tak tersalurkan
Rindu yang belakangan mulai seperti sampah
Ulah keadaan. Ya,. Semua ulah keadaan
Lantas apa yang harus dilakukan?

Tanpamu aku disini!
Itu memang sudah biasa
Rasa sepi yang lebih setia menemani
Saat dirimu tak ada,
Apa yang akan aku lakukan?

Sumpah
Aku merindumu
Rasa yang kini sangat akrab denganku.
Itu akan selalu ada!




*04:11_14.01.2011
ramai kerinduan

Rentet Huruf Menciptamu di Sini

Nanti dalam sebuah sajak
Untuk seseorang yang rahasia
Rasa rindu berjejal di sela hurufnya
Untuk membentuk sebuah nama indah
Laksana senja yang akan habis

Tidak seorang tahu untuk siapa
Ini sajak tercipta
Rasanya hanya dia yang tahu
Siapa orang yang
Akan dapat ini sajak

Sayang, kau tahu pasti
Aku membuat ini untukmu
Rentet huruf menciptamu disini
Ini untukmu karena aku rindu




08:39_14.01.2011
*kamar hening yang sesak akan kerinduan_tubuh minta urut:)

sebuah harapan yang sudah pasti Kau tahu, karena katanya Kau maha tahu atas segala dan aku percaya akan itu!!

tolong kabulkan!

tak ada Salahnya (?!!!)

tidak,
nggak,
gak usah,
gak mau,
jangan gak,

kata penolakan apa lagi yang akan terucap?
dan kau akan selalu bertanya padanya?
meskipun kau sudah tau apa yang akan ia jawab!?
ya! akan selalu mencoba,
dan berharap suatu saat nanti
jawabannya berubah.

apa kau yakin akan berubah jawaban itu?
jika tak berubh apa yang akan kau lakukan?
tak perlu keyakinan untuk melakukan itu!
aku akan tetap mencoba untuk sebuah jawaban,
meski jawaban itu takkan berubah, mungkin!

terserah kau lah!!
kau yang menjalani!!

Belum terlelap

Panggilan pertamanya hari ini telah berkumandang.
Bukan membangunkanku,
tapi mengingatkanku bahwa hari ajkan mulai terang.
Belum terlelap aku dari semalam,
memikirkan apa yang yang tidak bias terlupa,
karena memang tidak ingin terlupa.

Bagimana hari ini?
Apa akan baik?
Apa akan lancar?
Tak ingin aku berspekulasi,
karena jika tak sesuai hanya kesal terasa.
Hanya berharap semua seperti yang diingin.

Aku terduduk menulis ini,
sendiri,
ingin kau tahu,
meskipun kau sudah tahu,
bahwa aku sayang kamu.




*rawamangun muka, belum sempat terlelap karena mu dan keadaan
04:42_17.01.2011

3 in One

Kini aku satu
Satu itu terkadang tiga
Atau terkadang dua
Atau terkadang aku bukan aku

Terkadang aku tiga
Tiga itu terkadang mati
Atau dua lawan satu
Atau satu lawan dua

Jika dua, otak penuh
Jika satu, akan timbul tenang
Jika tiga, yang satu melerai yang dua
Jika dua, yang satu terlelap tak mampu

Kini aku
tiga dalam satu .




04:32_17.01.2010

tak perlu

Kau tak bisa lembut kau bilang,
tapi aku tak butuh kelembutanmu,
jika kekasaranmu
membawa kebahagiaan bagiku.
Karena lenganku masih mampu
menampung kekasaran rasa sayangmu
yang selalu membuatnya biru.

Kau tak bisa cantik kau bilang,
tapi aku tak butuh kecantikanmu,
jika tak cantikpun
bisa membawa keindahan bagiku.
Karena mataku tak perlu kecantikan
untuk menangkap sebuah keindahan
dari sebuah paras.

Seperti matahari yang tak bisa dingin,
dengan panaspun
dia tetap paling dibutuhkan di bumi!


*bangku kokoh_enam mata berpoker
15:24_25.01.2011

Jumat, 11 Februari 2011

mengingat sebuah hari (20)


entah rasa apa yang timbul dihari itu
tak mampu pasti digambarkan
bahkan oleh pelukis agung
yang biasa disebut anakanak dalam lagunya

lebih dari bahagia
ribuan kali diatas gembira
sebuah rasa yang tak terkira
yang pertama terasa dalam fase hidup

sebuah alasan pasti ada mengapa itu terjadi
dan tak perlu itu dipertanyakan
karena keindahan dunia saat itu sedang teraih

kau. ya. kau!
kau yang akan selalu kucinta!
kau yang selalu kusayang!
takkan hilang rasa itu!
apapun jaminannya akan terima kukehilangan
jika apa yang tertulis dua larik diatas ini dusta!

memang hari ini menjenuhkan
tak sedikitpun raganya terlihat

tapi gambar senyum yang diberikannya malam ini
membuat sedikit kejenuhan yang tertumpuk
terbakar, selayak daun kering yang ada disebuah taman

terima kasih untuk :)mu malam ini



*23:52_20.01.2011
menumpuk kerinduan yang telah lama membukit